Written by Eleonora Callysta 8H
Pada tanggal 19 Oktober 2024, SMPN 17 yang diwakili oleh Pak Sudarto dan Pak Hendra mendapatkan kesempatan untuk bergabung dalam kegiatan penanaman pohon dalam rangka menyukseskan Folu Net Sink 2030.
Dalam kegiatan ini para peserta berkesempatan untuk menanam tanaman Toga. Banyak jenis tanaman Toga yang sering kita temui disekitar kita yaitu temulawak, temu kunci dan kencur.
Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza) adalah rempah yang berasal dari Pulau Jawa dan tersebar di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, Filipina dan beberapa Negara di Eropa. Temulawak juga sering dimanfaatkan sebagai obat yang bisa mengatasi gangguan lambung, sembelit, diare, dan demam.
Temulawak mengandung zat besi, vitamin, sodium dan asam folat. Temulawak juga mengandung xanthorrhizol di dalam minyak atsirinya dan senyawa golongan kurkuminoid yang bermanfaat sebagai antioksidan, anti radang, serta memiliki potensi sebagai anti kanker dan peningkat imunitas tubuh.
Temu kunci (Boesenbergia Rotunda) adalah salah satu tanaman yang asli berasal dari pulau Sumatra dan Jawa. Tanaman temu kunci sering ditemukan hidup liar di hutan daerah Jawa timur dan Jawa tengah.
Banyak manfaat dari Temu Kunci ini yaitu mengobati sariawan serta panas dalam. Penggunaan temu kunci pada beberapa orang juga bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan seperti diare dan maag. Temu kunci mengandung senyawa pinostrobin yang membantu melindungi kesehatan usus, lambung, serta organ dalam manusia.
Kencur atau Cikur (Kaempferia Galanga) dibudidayakan secara luas di Asia Tenggara, Cina Selatan, hingga Maluku. Selain menjadi bahan pembuatan seblak, Kencur juga menjadi salah satu tanaman yang memiliki banyak khasiat bagi manusia.
Kencur biasa digunakan sebagai obat ekspektorat, karminatif, dan obat batuk. Berbudidaya Kencur juga cukup mudah hanya memerlukan lahan dengan agroklimat yang sesuai dan dapat ditanam menggunakan sistem monokultur dan pada batas tertentu dengan sistem polikultur.